Memulai
tulisan singkat ini, beta ingin mengajukan pertanyaan. Pertama, apa yang ada
dalam pikiran kita ketika bertemu dan melihat seorang perempuan yang
menggunakan cadar? Kedua, apa yang ada dalam pikiran kita ketika mendengar tentang cinta?
Setiap
orang akan memberikan jawaban sesuai dengan apa yang pernah dia alami serta
informasi apa yang dia terima sebelumnya tentang cinta maupun cadar. Mungkin
ada orang yang mengalami hal buruk dengan “cinta” atau pun dengan “cadar” atau
sebaliknya juga, ada yang mengalami peristiwa menarik dengan kedua hal
tersebut.
Maka
hal penting pertama yang dapat dipelajari adalah pentingnya informasi yang kita
terima tentang sesuatu, karena informasi tersebut yang akan mempengaruhi kita
dalam memahami dan memaknai. Begitu pun dalam memahami dan memaknai tentang
cadar dan juga c-i-n-t-a.
Beberapa
waktu lalu beta mendapat kesempatan menarik untuk mendengar cerita dari seorang
teman yang memilih gaya hidup bercadar, Nining namanya. “Cadar bukanlah angin
topan yang bakal buat kerusuhan yang hancurkan bangunan, cadar hanyalah
selembar kain yang menutupi sebagian wajah dan tidak nampak kekerasan di
dalamnya.” Begitu kalimat yang beta
rekam dari dia.
Belakangan
ini banyak orang yang melakukan diskriminasi terhadap orang-orang yang
bercadar. Salah satunya yang pernah dilakukan oleh Pemerintah ketika membangun
pemikiran agar ASN dilarang menggunakan cadar dengan berbagai macam alasan. Hal
ini dan hal lain semacamnya mengakibatkan “citra buruk” terhadap cadar. Inilah
salah satu alasan mengapa beta ingin mengenal tentang “cadar”.
Ketika
beta mendengar cerita Nining, beta belajar bahwa dia merasa bahagia dan merdeka
ketika menggunakan cadar. Lebih dari itu dia juga merasa lebih dekat dan
merindukan Tuhan setiap saat. Merindukan waktu untuk sholat, merindukan membaca
dan mengkaji Alquran, dan merindukan untuk selalu beribadah kepada Allah dengan
memperbanyak pahala. Dengan menggunakan
cadar dia merasa dicintai, dilindungi, dan diperlakukan istimewa oleh Allah.
Mesikipun
tujuannya sangat mulia, tetapi dalam menjalani proses hijrahnya, dia mengalami
berbagi macam penolakan. Hal ini tidak membuat dia lalu kehilangan motivasi,
malahan sebaliknya dia semakin yakin dengan pilihannya. Salah satu yang
menguatkan dia adalah Quran Surah Al-Baqarah: 214 Apakah kamu mengira bahwa
kamu akan masuk surga, padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana
orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan,
serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Lalu
apa yang salah dengan cadar? jawabannya tidak ada! Cadar adalah salah satu
bentuk kecintaan dan ketaatan terhadap rahmat Allah. Jika ada yang salah, itu
adalah sikap yang skeptik dan tidak terbuka serta menghakimi dari mereka yang
belum atau bahkan tidak mau mengenal tentang itu. Tentang cadar beta belajar
bagaimana proses seseorang menemukan kebenaran, proses hidayah, proses
seseorang menjadi lebih baik atau yang biasa kita kenal dengan hijrah.
No comments:
Post a Comment