Lalu
yang pertama. Tentang kita adalah sisasisa kehidupan lalu? Bagiku sendiri kita
bukan sisasisa yang lalu, kita adalah yang baru, penerus, yang membaharu.
Memang dulu, sekarang, bahkan masa depan selalu sama, persoalannya. Tak ada
yang berubah. Tidak ada masa yang lebih baik dari masa yang lain. Semua tetap
sama. Namun yang membedakannya, hanya cara menggunakan otak kita yang bertugas
untuk berpikir.
Lalu
yang kedua. Tentang waktu yang katanya selalu berputar? Waktu itu tidak pernah
berputar bahkan berjalan. Yang berputar itu jam di dinding atau di tangan dan
lainnya. Bagiku sendiri waktu adalah jalan panjang dengan perhentian untuk
kebebasan. Jalan yang tetap sama dan dilalui setiap orang. Siapa yang dahulu
dan yang sampai di perhentian, itu saja yang membedakan. Tapi jalannya tetap
sama. Yang menarik soal jalannya adalah, selalu ada jejak-jejak yang sama.
Mungkin ada dari kita yang mengikuti jejak-jejak itu. Jejakjejak mereka yang
terdahulu. Tapi bagiku, hanya orang-orang bebas yang mampu membentuk jejakjejaknya
sendiri dengan bentuk tak pernah mati. Yang hidup lewat proses dan tujuannya.
kebebasan.
Lalu
yang ketiga. Tentang waktu dan sisasisa yang lalu. Tentang cara menggunakan
otak dan membentuknya lewat tujuan. Proses. Sebagai penerus yang membaharu,
yang mengikuti jejak yang lalu, atau yang membentuk jejaknya sendiri. Menjadi
bebas.
No comments:
Post a Comment