Satu Per Satu Kau Harus Tumbuh

Ada sebagian sungai yang mengalir

setiap kali aku mau tertidur

mau menutup mata 

dan berlindung dari kejamnya waktu dan rasa

sungai-sungai mengalir dari dua mata


satu per satu mata airnya

airnya mata

mata di air

air di mata

air mata


mengalir

membasahi kedua bukit manisku

yang selalu lepas berseri

ketika bangun pagi-pagi

lalu berlari melihat mentari

atau 

ketika duduk sore-sore

lalu melihat merah renjana

di serimena


"INA...!*

Aku merindukanmu

masakanmu

hatimu

jiwamu

pelukmu

dekapanmu"


Kuteriaki tanpa ada terdengar

sambil mata air mengalir deras


tanganku membasuh

mengelus dada

mengingat segalanya yang membuatku ada

dan terus ada

terus tumbuh

satu per satu

terus tumbuh

menjadi biru

menjadi hijau

menjadi aku

menjadi kamu

menjadi aku

menjadi terus

satu per satu

terus tumbuh



Fairfield, 28 January 2025


Tidak ada komentar:

Posting Komentar